Definisi skripsi adalah karya
tulis ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1) yang
terdiri dari 50 sampai 75 halaman (dari Bab I hingga V, terakhir daftar pustaka)
(Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012).
Skripsi mungkin adalah hal yang
menakutkan untuk sebagian orang. Terlebih skripsi
merupakan representasi kita sewaktu kuliah. Memang bisa dibilang benar, tapi
tidak selalu benar. Bisa jadi sewaktu kuliah kita memang rajin, tetapi karena
beberapa alasan, ketika menulis skripsi, ternyata tidak sebagus ketika kita
kuliah sebelumnya.
Mungkin banyak yang bingung ketika
sudah duduk di semester akhir. Apa yang harus dilakukan untuk memulai menggarap
skripsi. Terlebih dibeberapa perguruan tinggi, skripsi merupakan tugas
wajib sebagai syarat kelulusan. Sebenarnya yang dibutuhkan untuk memulai
skripsi pertama adalah niat. Niat sangat penting karena itu adalah modal awal
untuk memulai skripsi.
Kesempatan kali ini, Saya akan
memaparkan tips memulai skripsi berdasarkan pengalaman Saya. Mungkin sebagian
orang kurang cocok dengan cara saya memulai skripsi. Tetapi sebagian lagi
mungkin cocok. Semoga tips memulai skripsi di bawah ini bermanfaat. Berikut
adalah tips memulai skripsi:
Tips Memulai Skripsi
1.
Jangan pernah takut
Skripsi
itu cuma karya ilmiah, bukan calon mertua. Yang penting kita harus banyak baca
buku, browsing, nanya ke orang lain. Tapi jangan dianggap enteng juga. Karena mengerjakan
skripsi itu kayak orang hamil, banyak pantangannya. Kayak ga boleh ngomong
sembarangan, bisa ketuah. Karena nanti pas seminar proposal skripsi dan sidang
kita ga boleh gelagapan. Dan jangan lupa untuk saling membantu juga temen
seperjuangan yang sama-sama ngerjain skripsi.
2.
Ini Skripsi bukan paper, harus
mengandung masalah
Skripsi
yang kita buat harus mengandung maslah ilmiah, dan penting untuk diteliti.
Jangan kayak paper yang pembahasannya sederhana banget. Karena inti dari
skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang terdapat masalah dan dengan teori, metode,
serta analisis tertentu, kita mendapatkan kesimpulan atas masalah utama yang
terdapat di dalam skripsi.
3.
Mau Kualitatif apa Kuantitatif
Dalam
skripsi, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu kualitatif atau biasa
disebuat kuali dan metode kuantitatif atau kuanti. Sebenernya kuali atau kuanti
ada plus minus nya, tergantung kita maunya yang mana untuk menyelesaikan
skripsi kita.
a. Kalau kuali, plus nya kita ga harus ngerti matematika atau
statistik, kita ga harus ngerti alat analisisnya kayak spss atau eviews. Tapi
minusnya ketika saat siding skripsi,
kita harus kuat metlit dan teorinya. Karena dalam penelitian kualitatif,
penulis juga merupakan subjek penelitian, dan kita juga harus terjun langsung
di lapangan. Kita juga harus baca banyak buku supaya teori yang kita gunakan
kuat dan jadi bisa menyakinkan dosen penguji sidang skripsi agar skripsi kita bisa
dipertahankan dalam sidang.
b. Buat kuanti, plusnya kuanti itu melibatkan ilmu pasti kayak
matematika dan statistik, jadi selama hasil penelitian skripsi kita significant dan sesuai sama hipotesis,
ga bakal masalah ketika sidang, tapi kita juga harus bisa
menginterpretasikan/menjelaskan angka-angka yang muncul. Kedengerannya sih
bikin pusing, tapi kalau udah paham mah ini jauh lebih gampang dan sederhana
daripada kualitatif. Minusnya ya kita harus paham dan suka sama matematika,
statistik, dan juga harus bisa mengoprasikan spss atau eviews.
Menurut
Dr. H. Abdul Malik, MM.(dosen pembimbing skripsi Saya) perbedaan kualitatif dan
kuantitatif yaitu:
NO
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
1
|
Tidak
ada hipotesis
|
Ada
hipotesis
|
2
|
Mencari
hipotesis
|
Membuktikan
hipotesis
|
3
|
Induktif
|
Deduktif
|
4
|
Meneliti
yang sedang terjadi
|
Meneliti
yang sudah terjadi
|
5
|
Pertanyaan:
bagaimana
|
Pertanyaan:
apakah/apa
|
6
|
Analisis
Ilmiah
|
Statistik/spss/eviews
|
4.
Kemudahan mendapatkan data
Ini
penting, jangan sampai kita mencari data yang nggak mungkin didapetin. Misal
kita mau meneliti moral hazard yang terjadi di perusahaan. Sampai
sinetron tendangan si madun dapet piala Oscar pun, perusahaan gak akan mau
ngasih, Karena itu merupakan rahasia dan dapur perusahaan. Atau kita mau
meneliti tentang strategi suatu perusahaan, misal strategi pemasarannya. Dalam
hal ini ada perusahaan yang mau, tapi ada juga yang tidak. Karena sebagian
menganggap, strategi merupakan dapur perusahaan. Maka carilah data yang
sifatnya bukan rahasia perusahaan. Karena banyak dalam kasus teman-teman Saya
yang sedikit terlambat lulus dikarenakan sulitnya mendapatkan data untuk skripsi nya.
5.
Banyaknya Data
Dalam
skripsi kita yang berupa penelitian kuantitatif, kita harus siap untuk mencari
data yang banyak. Misal kayak kuisioner, laporan keuangan pertahun bahkan
perbulan, data yang ada di bps (badan pusat statistik) atau lembaga lain. Untuk
kualitatif, data memang gak sebanyak kuantitatif, tapi data harus bersifat
mendalam dan rinci. Ini membutuhkan teori dan kepekaan kita sebagai peneliti.
6.
Hatamin buku metode penelitian
Skripsi
itu penelitian kita, biar kita ngerti luar dalem soal penelitian, kita harus
hatamin minimal 1 buku metode penelitian, bacanya dari awal dan berurut ya
jangan lompat-lompat. Ini penting agar pemahaman kita tidak lompat-lompat dan
agar kita semakin cepat mengerjakan skripsi
nya.
7.
Jangan sekali-kali copy paste
Hargailah
karya orang lain. Karena bikin skripsi
itu butuh proses panjang, keringat dan air mata. Jangan seenaknya di copy paste ya skripsi orang. Kalau kita
tertarik sama judul skripsi orang lain, gapapa kita angkat temanya itu. Dengan
mengganti entah objeknya, atau subjeknya, atau metodenya. Kalau kayak gitu sih
gak termasuk copy paste kok.
Inget, skripsi itu adalah tugas akhir. Tugas
terakhir kita di kampus. Tugas yang ngebuktiin kita layak atau tidak menjadi
sarjana. Jangan mudah menyerah, banyak doa, banyak nanya dan banyak baca. Yakin
aja sama usaha dan doa kita selama ini. Semoga bermanfaat. Ayo Semangat
Kerjakan Skripsi!!!
Oleh
Bagus Sampurna
Like
& Share
No comments:
Post a Comment